Nasional, Jakarta - Rencana penggantian cantrang belum berhenti menimbulkan keresahan di kalangan nelayan. Sejumlah nelayan masih memprotes kebijakan tersebut. Bahkan, hari ini, Aliansi Nelayan Indonesia kembali datang ke Kantor Staf Istana Kepresidenan untuk menindaklanjuti pelarangan cantrang.

"Kami tadi memenuhi undangan KSP untuk menindaklanjuti sekaligus presentasi yang berkaitan dengan alat tangkap cantrang," ujar Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia Riyono di Istana Kepresidenan, Jumat, 8 September 2017.

Baca : Hasil Rapat Bersama Jokowi, Susi : Larangan Cantrang Sudah Final

Sebelumnya, pemerintah telah menyampaikan komitmen untuk melarang penggunaan cantrang per akhir tahun ini. Sebab, menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, penggunaan cantrang bisa merusak alam atau biota laut.

Awalnya, pelarangan cantrang akan berlangsung lebih awal. Namun, karena adanya kritik dari nelayan dan proses penggantian cantrang yang tak kunjung usai, tenggat waktu aturan itu akhirnya diperpanjang atas perintah Presiden Joko Widodo.

Baca : Nelayan Cantrang Boleh Melaut Hingga Akhir Tahun

Riyono menjelaskan bahwa cantrang tidak boleh dilarang. Sebab, menurut kajiannya, cantrang tidak menimbulkan kerusakan alam.

Salah satu poin mengapa cantrang tak merusak alam karena cantrang bekerja di kolom air. Jika cantrang bekerja di dasar air, kata Riyono, baru berpotensi merusak alam. "Kalau di dasar air itu jenis trawl. Masyarakat tahunya cantrang dioperasikan di dasar, di terumbung karang. Mana mungkin alat tangkap ditaruhnya di terumbuh karang," ujarnya.

Riyono melanjutkan alasannya bahwa cantrang hanya mampu menangkap ikan-ikan spesifik saja. Ia mengklaim tidak benar jika cantrang bisa dipakai untuk menangkap ikan-ikan kecil juga.

"Kami harap penjelasan kami tadi menjadi bahan pertimbangan KSP untuk memberi masukan ke Presiden Joko Widodo. Ini agar cantrang bisa dilegalkan," ujarnya sambil menambahkan bahwa aliansi tidak ke Kementerian Kelautan dan Perikanan karena tak ada respon.

Secara terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyatakan menerima masukan yang diberikan aliansi. Namun, menurut dia, pemerintah tak memiliki rencana untuk mengubah rencana penggantian cantrang.

"Pertemuan terakhir dengan Pak Presiden, sudah disepakati tetap perpanjang penggunaan cantrang sampai akhir tahun ini. Nanti dilihat lagi pas akhir tahun," ujar Teten.

ISTMAN MP